Idol's Birthday: Kids, Invited!

Delon's Birthday Show
Atrium Laguna, Central Park

23 May 2010 @ 5.30 pm - 7.20 pm

Before the show:
Satu buket bunga mawar merah (10 tangkai) sudah siap buat dibawa sama anak-anak yang nantinya naik panggung, dah confirm: Karen, Mathieu & Karel. Gue persiapin Mat sebelumnya, supaya nanti ga mogok naik panggung: "Nanti Dede Karen bawa bunga buat Oom Delon, terus Mathieu yang gandeng tangan Dede naik ke panggung ya. Jangan sampe dilepas ya tangannya." Trus gue kepikiran, kalo Karen bawa bunga, rasanya lebih fun lagi kalo Mat juga bawa sesuatu. Pikir-pikir, apa ya .. harus yang lucu dan imut karena nanti yang bawa juga anak-anak. I found this farm collection. Boneka-boneka binatang dari Russ Berrie - Luvvies Series yang cuma setinggi 6 inci, bahannya plush yang sangat lembut dan isinya beans. And every kind of animal has a name. So cute I'd been thinking to get one for myself, that Karyn the Pug =D. Next question: which animal? Had to be related to something. Gue tanya aja sama Vena, "Shio Delon apa?" Voila, I got Wendy the Horse. Quite surprised karena biasanya boneka kuda itu jarang ada yang bagus. But this one, was just as lovable as the others. Sampe rumah, gue ganti Russ tag-nya dengan gift tag.


Wendy diperkenalkan kepada Mat ("Nanti Mathieu bawa boneka ini ya buat Oom Delon, sambil gandeng tangan Dede Karen ya"). And with these gifts, we headed off to Central Park. The Lippo Karawaci Group was my husband, kid, mom and I. The Kelapa Gading Group was my sister, her husband and kids.


The show:
Sampe Central Park udah lewat dari jam lima. Keburu-buru karena takut ga kebagian spot, ternyata masih sepi. Dan di kursi barisan terdepan masih kosong setengahnya. Perfect! Langsung kita dudukin dengan manisnya. Salah seorang Deloners yang megang rundown acara (siapa ya namanya, Jovita?) kasih brief sebentar urutan acara dan waktu kids diminta naik panggung. Gue sempet nyaranin supaya nanti MC bisa mancing kids buat ucapin personal birthday wishes or apalah gitu di panggung. Trus duduk deh nungguin acara mulai. Gue, Andri and Mat di kolom tengah. Nyokap en Maria sekeluarga di kolom kanan. Di depan gue dipasang tiga kursi VIP, diantaranya buat Boss Central Park.

Band mulai main musik sekitar jam 5.20. Penonton mulai unjuk gigi berkerumun di sekitar area panggung. Untung ga ada yang nekad ke depan, karena si Boss CP minta security buat barikade di sisi panggung. Mendadak Delon muncul di panggung nyanyi "Bunga Terakhir" (originally by Bebi Romeo). Wuaduh, gue telaaaaat nyalain kamera. Langsung gue nangkring di samping si Boss CP dan mulai merekam. Ga bisa berdirilah, tar penonton di belakang gue ketutupan. Ga peduli kalo ada kamera infotainment yang nangkep gue lagi jongkok begitu. Abisnya di depan kayaknya cuma gue tuh yang punya posisi seru .. huaaaa .. sebodo. Yang penting gue tidak mengganggu dan tidak diganggu. Lagu ini merupakan lagu yang membawa Delon ke babak Spektakuler Indonesian Idol 1. Masih dinyanyiin dengan sama kerennya. (Click here to view video, exclusive on Facebook).

Setelah itu, MC yang punya style flamboyan .. yea, seriously .. muncul di panggung dan ngobrol bentar dengan Delon. Lagu kedua pun dimulai. "Rahasia Perempuan" (originally by Ari Lasso). Told ya', biarpun lagunya so-so, gue lebih suka versi Delon. (Click here to view video, exlusive on Facebook. My family's in this video. You can see Mat enjoying the song).

Lagu ketiga, "Angel" (originally by Robbie Williams). This was the 2nd time I heard him singing this song. To be frank, gue malah belom pernah denger versi originalnya secara utuh. Delon yang "memperkenalkan" lagu ini ke gue. (Click here to view video, exclusive on Facebook).

Trus Delon balik ke backstage dan MC mengambil alih acara. Ada beberapa quiz, salah satunya pengunjung diminta nyanyi "Karena Cinta". Jadilah ada satu cowok yang nyanyi refrein-nya, gantian sama si MC yang ternyata .. nyanyinya not bad lhooooo.

Musik mulai main lagi .. agak lama sampe Mat nanya, "Mana Oom Delon?". Hehe, ini si Oom kok ga muncul-muncul. Tapi trus muncul juga, nyanyi "Fly Me to the Moon" (originally by .. er .. there's so many .. Frank Sinatra, perhaps). Versinya .. er .. jazz?? Blues?? Ha. Whatever. Di lagu ini gue ga bisa dengerin karena udah saatnya ngumpulin anak-anak buat acara kasih bunga. Kamera langsung gue serahin ke Maria, yang sempet bengong ini maksudnya disuruh ngapain to?? Maksudnya minta diterusin rekamin, gitu lho, Sista. Ternyata susah juga lho narikin anak-anak pengunjung. Biarpun ada iming-iming bisa hadapan muka sama seleb, tetep aja gue dengan sukses ditolak para orangtua yang takut anaknya nanti nangis di atas panggung. Ketemu Elny dan Yvonne .. mau narik Pei-Pei, keponakan Elny pun, dia ga mau. Kyaaa. Akhirnya gue seperti kids-hunter, keliling-keliling .. dapet juga dua anak. Jadi total berlima sama Mat, Karen dan Karel. Stand-by lah kita di samping kiri sampe lagu selesai. Mendengar Delon nyanyi dari hasil rekaman, tadinya gue ga terbiasa dengan versinya. Tapi pas udah diputer ulang, lama-lama asik juga lhooo. Groove-nya ada. And man, that saxophone girl .. she rocked!! (Click here to view video, exclusive on Facebook).

Di panggung muncul Mike dan Lucky Idol bawa kue ulang tahun. Nyanyi "Happy Birthday". Dikasih info kalo Judika ga bisa hadir karena lagi ada di luar kota. Ada tembakan confetti yang bikin kaget kids, untung ga ada yang nangis. Terus ada satu perwakilan Deloners (Sya Sya) yang diminta naik ke atas panggung buat nyampein kesan dan pesan, juga buat nerima potongan kue. Nyanyi lagi .. "potong kuenya, potong kuenya, potong kuenya sekarang juga .." Kali ini, anak-anak yang masih dengan sabarnya nunggu giliran, ikutan nyanyi. Whoa, so adorable! Unfortunately I didn't have my camera to record them. Trus waktu selesai potong kue, Delon belagak mau nyicipin pisau kuenya. Penonton kan ketawa tuh .. Mat nanya "Kenapa, Ma?" Gue jawab "Oom Delon jorok, masa kue-nya mau dimakan langsung dari piso-nya". Mat giggled, dan terus diulang " Hihihi .. Oom Delon jolok ya, Ma .." Huauaahahah. Abis dapet kue, Sya Sya dapet kiss pipi kiri-kanan pula. (Click here to view video, exclusive on Facebook).

Nah. Inilah saatnya kids naik panggung. Tadinya kan rencana mau naik dari anak tangga sebelah kiri. Tapi katanya ga usah karena nanti Delon yang mau turun panggung nyamperin mereka. Ternyata nggak. MC minta mereka naik panggung, dan jadilah mereka diangkat satu-satu ke atas. Salah satu VIP pun sampe berdiri nyamperin mau bantu, tapi berhubung situasi sudah aman terkendali, akhirnya dia balik lagi ke tempat duduknya. Gue liat Mat gandeng Karen ga dilepas lhoo .. dia patuh sama pesan gue hehehe. Urutannya Mat n Karen di depan, sepasang anak pengunjung di tengah, Karel yang paling tinggi di belakang. Karen ditanya namanya sama MC, tapi kedengerannya jadi "Sheren". Ya sutralala, ga bisa dikoreksi. Bunga dikasih ke Oom Delon, Karen dapat kiss pipi kiri-kanan. Trus Mat nyodorin boneka kudanya (yang dipegang secara "dicekik" di lehernya) .. "Nih, Oom!" gitu kalee .. heheh .. dapet kiss pipi juga. Trus diajak hi-five .. n saling dadah-dadahan. Aaaaaa .. I really loved seeing what's happening on the stage. Sayang MC ga bisa ngatur blocking anak-anak di panggung supaya keliatan semua (Karen ketutupan Mat), dan juga setelah itu langsung minta anak-anak kembali ke tempat (no photo???). Band pun mulai memainkan intro lagu. (Click here to view video, exclusive on Facebook).



(Photo by Rudy Subagyo)

"I Believe I Can Fly" dinyanyikan oleh Idol Divo (originally by R. Kelly). Gue kembali ambil alih kamera, agak terlambat juga. Kali ini gue ditemenin sama Elny yang juga ikutan berlutut di barisan terdepan. Hahahah. Idol Divo bagus banget. Love, love it! Masing-masing punya karakter tersendiri. (Click here to view video, exclusive on Facebook).

Setelah itu, kids kembali diminta buat siap-siap naik ke panggung nemenin Delon nyanyi. Gue serahkan kamera ke Andri buat merekam Idol Divo nyanyi "Sempurna" (originally by Andra and the Backbone). Jadilah sepanjang lagu gue sama beberapa Deloners ngumpul di sisi kiri, ngebagiin balon ke anak-anak yang jumlahnya bukan lima lagi .. tapi jadi buanyaaak. (The Power of Balloons, no child could resist. Hiyahahah). Susahnya ngatur anak-anak. Begitu dikasih balon, pada maunya lari sana-sini, becanda pukul-pukulan balon .. padahal udah diminta diam di tempat aja bikin lingkaran. Ada yang begitu dapet balon malah langsung ngacir menjauhi area show. (Hey!! You steal our balloon!! Help!! Somebody get that kid!!). Dari hasil rekaman Andri, lagu "Sempurna" memang sempurna. (Click here to view video, exclusive on Facebook).

Pas Idol Divo masuk ke belakang panggung, ada jeda sedikit waktu MC ngambil alih acara. Ada pengunjung yang diminta tebak satu lagu yang ada di dalam film Vina Bilang Cinta. Dijawabnya "Aku Makin Cinta". Hmm. Ada ya? Gue pikir bakalan dijawab "Dunia Tanpa Lagu" =D. Ternyata bener, dan waktu diminta nyanyi, tu pengunjung oke juga lho.

Barulah kemudian Delon muncul nyanyiin "Kumpul Bocah" (originally by Vina Panduwinata). Anak yang pertama kali diangkat naik ke atas panggung .. Mathieu. Bawa balon kuning di tangan kanan, tangan kirinya digandeng sama Delon. Gue masih stuck di sisi kiri saking ramenya tu anak-anak, jadi ga ngeliat Karen ga ada yang bantuin naik panggung. Dari video gue ngeliat Mat berhenti dan ngeliat Karen di bawah panggung, trus gesturenya yang kayak mau bantuin sepupunya itu naik (emangnya Mat kuat angkat Karen gitu? heheh), sampe akhirnya Maria nyamperin buat naikin Karen ke panggung. Terus deh Mat gandeng Karen jalan berduaan ke tengah panggung (halaah, ternyata pesen gue buat Mat gandeng Dede Karen masih diberlakukan dengan patuh =)). Mat sempet mandek ngeliatin Delon yang lagi nyanyi, diajak lagi sama Delon makin ke tengah. Dan tambah serulah acara kumpul bocah di atas panggung. Seperti di taman kanak-kanak. Delonnya nyanyi, kids ada yang bengong-bengong, ada yang rajin mungutin confetti, ada yang joget-joget .. disuruh lompat-lompat pula sama Oom Delon. Gue juga langsung balik ke tempat duduk gue, biar lebih gampang liatin anak-anak. Eh, dapet laporan dari Andri kalo memory card full .. Alert! Alert! Jadilah setengah lagu gue pindah rekam pake hp .. yaaah .. apa boleh buat, keadaan darurat! Gue sama Elny berdua-duaan berlutut di karpet sambil ngangkat recorder .. hehehehe .. bener-bener ga peduli sama sekitar. (Click here to view video, exclusive on Facebook).

(Photo by Rudy Subagyo)

Anak-anak diturunin dari panggung, dan selama Delon nyanyi lagu "Indah Pada Waktunya", mereka masih main-main di area depan panggung. Entah siapa yang mulai, seperti ada lomba Memukul Confetti di Lantai dengan Balon. (Salah apa sih para confetti itu, sampe dipukulin??). About the song, this was one of my favorite among all Delon's songs. Biarpun mestinya dibawakan secara duet, versi solo pun bagus. Gue masih tetep merekam dengan hp. Begitu lagu kelar, gilee baru berasa tangan dan lutut pegel banget. Akhirnya gue sama Elny beneran duduk-duduk selonjoran di lantai .. bwahahahah. (Click here to view video, exclusive on Facebook).

Lagu terakhir, "Welcome to My Paradise" (originally by Steven & The Coconut Treez). Gue terpaksa membatalkan rekaman gue karena .. bermula dari beberapa penonton yang mulai berani mendekati panggung buat foto Delon, semakin lama semakin banyak .. sementara anak-anak masih ada di sana. Gue langsung lari ke depan. Anak-anak yang udah rada gede bisa naik ke atas panggung sendiri. Tapi yang kecil-kecil?? Gue angkat deh Karen & Mat, sekaligus sama beberapa anak lainnya. Daripada nanti kejepit. Karel juga udah naik. Biarin Delon nyanyi kembali ditemenin sama anak-anak yang asik main sana-sini sambil mukulin confetti di atas panggung. Di area hingar-bingar ini gue ketemu sama Luci Kanti. Hello! =D. Say hi sebentar, trus fokus lagi ke panggung liatin anak-anak. Sementara penonton di kiri-kanan gue pada julurin tangan buat salam-salaman sama Delon. Heboh! Gue ga tau gimana situasi penonton di belakang .. para VIP yang jelas ketutupan .. =D. Yah, namanya juga lagu terakhir. Jaim-nya penonton dah luntur.


After the show:
Ada pemeran pengganti Tante Agin (Mamanya Delon) .. yaitu .. My Mom!! Dapet laporan kalo nyokap disamperin sama anak muda, terus disalamin sambil bilang "Tante, saya penggemar Delon". *gubrak*. Mungkin karena tadi nyokap yang pegang buket bunga, trus duduk di deretan depan pula .. ato katanya MC sempet nunjuk nyokap sambil ngomong apa gitu, buntutnya bilang "Ya kan, Mami?" Huaaaaa ha. Ha. Ha. Terus lagi, ada yang minta foto bareng pula, sampe akhirnya nyokap bilang "Bukan, saya bukan Mamanya Delon!" *gedebug klunung klunung*. Belakangan, gue tunjuk Tante Agin yang asli, dan langsung disamperin sama nyokap. Berdua-duaan deh duduk, ga tau apa yang diomongin .. trus dipotret sama Yvonne buat bisa dicari perbedaan di antara kedua Mama ini. *rotfl*.

Gue nyari kesempatan buat Maria dan anak-anak supaya foto bareng Delon. Ternyata di pintu ruang tunggu udah berkerumun para penggemar yang juga berharap dapet foto. Gue ga mau ikutan di antara mereka, ga bakalan bisa menang kalee. Beda umur ^_^. SMS Vena buat minta waktu foto, tapi kayaknya ga kekirim karena sinyal jelek. Akhirnya pas ada Wawan di anak tangga stage, gue minta aja. Tapi Wawan juga ga bisa kasih karena liat itu yang rame-rame ngumpul. Disaranin supaya tunggu sepi dulu. Okelah. Tunggu. Baru juga berapa menit, ternyata dari pintu yang lain Delon udah keluar digandeng security. Yaaaah. Gue sih mungkin bisa dapet kesempatan lain .. tapi Maria n kids? Kejar, nggak, kejar, nggak .. kejaaaarr!! Gue gendong Mat .. sambil ngasih tau Maria buat ngejar juga, gue lari nyamperin Delon yang juga lagi dicegat sama fans buat foto di koridor mall. Begitu udah deket dan Delon pas berenti foto sama fans, gue nengok ke belakang, ternyata Maria n kids masih jauh di belakang. Yaaa .. ketinggalan kereta deh. Delonnya udah keburu ditarik security buat jalan lagi sambil masih dikerubutin sama beberapa fans. Gue lari lagi sambil manggil "D! D! Tunggu, ya?" Kayaknya ga gitu kedengeran sama Delon. Sampe akhirnya .. Mat yang teriak manggil "OOM DELON! OOM DELON!" sambil tangan kecilnya nyoba nyolek-nyolek bahu Delon .. kayaknya trus sukses kecolek .. Delon nengok ke arah Mat, dijawab "Ya?" Hahahahahah. "D! Boleh foto bentar ga?" Delon jawab "Ayo, cepet". Gue nengok lagi ke belakang, ya ampyuuuuun .. Maria-nya masih di belakang juga .. laaaahhh .. "HOI!! CEPETAN!! JADI MAU FOTO GA?!", gue teriak ke belakang gitu .. baru deh pada gerak cepat lari-lari .. Delonnya sambil jalan lagi. Sampe di deket lift, baru deh gue liat Vena, en Vena juga liat gue. Vena sempet bilang ke Delon "Ini Julia!". Pas Maria juga akhirnya berhasil nyusul dan kita bisa foto sekali jepret. Hasilnya: Mat lagi ngeliat HT-nya Pak Satpam, Karen lagi merem, Karel lagi meringis, cuma Delon dan para Mommy aja yang senyum. Buseeeet. Selama enam tahun gue ngikutin show-nya Delon .. gue ga pernah ngejar foto sampe lari-lari .. aaaaaahh .. sambil gendong Mat yang beratnya 15 kilo pula. Pake sendal hak tinggi pula. Lari di lantai mall yang licin pula. Udahannya sampe beberapa hari kemudian, kaki-tangan-pinggang rasanya kenceng semua, kayak abis nge-gym angkat beban. Kyaaaaaa.

Catatan gue tentang keseluruhan acara, mengingat persiapan dari Vena dan panitia yang cuma empat hari, ini udah bagus banget. It's very nice. Delon, Mike dan Lucky tampil tanpa beban. Band-nya bagus. MC juga cukup menghibur. Ada sedikit kecewa sama MC yang ga ngasih waktu lebih banyak untuk anak-anak di atas panggung, menyesal karena ga bisa dapet dokumentasi yang bagus pas anak-anak ngasih bunga dan gift ke Delon .. sebel karena memory card kamera full di tengah lagu .. gregetan karena ga bisa foto bareng Delon dengan tenang (padahal kesempatan kali ini lagi bagus, and I came with my whole family) ..

.. tapi gue seneng karena gue masih punya memori. Gue masih bisa mengingat hampir semua detail dari show seminggu yang lalu. Bahwa walaupun hasil foto dan video nggak cukup buat menangkap beberapa moment penting, gue masih bisa melengkapinya di dalam bentuk tulisan. (Mengingat kembali ke waktu gue bisa menikmati performa Delon tanpa repot-repot membawa kamera).

Dari dokumentasi yang ada, gue liat manisnya senyum Delon menyambut anak-anak di atas panggung. But in my mind .. I remember vividly the warm feeling I felt when seeing Delon kissed Karen and Mathieu, the way he pinched the kids' nose. And now I'm writing it all down. Of a memory that lasts.

Promise Me

This was love at first listening years ago. Then it was forgotten for quite some times. Until it's back just recently and I can't get it out of my head.

It still got me.

Click here to watch original music video at YouTube. Or play MyPod.

You light up another cigarette
And I pour the wine
It's four o'clock in the morning
And it's starting to get light
Now I'm right where I want to be
Losing track of time
But I wish that it was still last night

You look like you're in another world
But I can read your mind
How can you be so far away
Lying by my side?

When I go away I'll miss you
And I will be thinking of you
Every night and day, just ..

Promise me you'll wait for me
Cause I'll be saving all my love for you
And I will be home soon
Promise me you'll wait for me
I need to know you feel the same way too
And I'll be home, I'll be home soon

Up Close with Idols

75th Anniversary of Sisters of Notre Dame
Charity Night for Atambua, 15 May 2010

Bermula dari status FB kakak gue, Maria, yang bilang dia bakalan dinner bareng Delon hari Sabtu tgl 15 Mei, gue mencari kesempatan. "Gue ikut boleh ga?" Hehehe. Ga bisa katanya karena ini acara charity dan dia ga bisa dapet undangan lebih. So ok lah. There's still some other times.

Out of the blue, pas hari-H jam 5 sore dapet telepon yang menyatakan gue menang lotere dan diajak dinner for two bareng Delon di Kelapa Gading.

Shut up.

Benernya, Maria yang nelepon, katanya kalo mau gue bisa ikut. Acara jam 6. In the next one hour. Gue di Karawaci, masih berantakan. Grabak-grubuk lah gue. Tadinya mau ajak Mat, ternyata dia masih lelap tidur dan ga bisa dibangunin sama sekali. Akhirnya gue jalan sendiri, dari jam 6 teng ngebut di tol bandara yang baru itu lho. 45 menit udah masuk Kelapa Gading.

Dan ternyata .. macet cet cet! ROARRR!! Gotta be kidding me, right. Kelapa Gading di malam Minggu. Words couldn't express my despair. It took another 45 minutes to reach Golden Leaf restaurant and searched for parking space.

Naik ke lantai dua restaurant, dan lautan meja kursi pun terhampar sejauh mata memandang. Dengan susah payah merangsek menuju Meja No. 22 di seberang dekat panggung. Trus gue keinget, di mana ada Delon, adakah Vena disana? Sms-an deh kita, dan bener Vena juga di sana. Tapi buset, di pojokan. Dan mesti ngerobok pula. Niat terpaksa diurungkan.

Acara udah dimulai, Suster SND kasih presentasi tentang Atambua. Trus MC nyanyi bareng Suster, lagunya latin. MC juga nyanyi lagu "Greatest Love of All". Not bad lho. Gue dengerinnya sambil makan. Menu: ayam, abalon, udang, soup, bihun goreng, ikan, daging rusa. Ha?? Tapi enak .. biarpun gue rada merasa bersalah karena nyemilin Bambi.

Para undangan mulai mengumpulkan amalnya. Acara lelang pun dimulai. Ada kalung rosario terjual seharga 15 juta, jam tangan seharga 15 juta. Total perolehan sementara: 65 juta.

Di tengah-tengah makan, gue ditanya: "Elo bawa kamera ga?"

Shit. No. Gue lupa. Pake hp aja deh.

Sisi Idol tampil. Mengenakan dress warna hitam, Sisi muncul dari ruang tunggu di pojokan nun jauh di sana. She sang her way to the stage. Lagu rohani, gue ga tau judulnya apa. This was the 1st time I heard her singing live off-air since Indonesian Idol 3. I totally forgot she was that good. Untung gue udah selesai makan. Karena kalo belom, gue bisa keselek soalnya suara Sisi dengan sukses menutup tenggorokan gue. Artinya gue tercekat, boh. It's a very soulful piece. Gue rekam pake hp gue, awalnya ga bisa dapet view yang bagus. Karena ada waitress yang dengan kurang ajarnya berdiri menutupi. Akhirnya gue stop dan pindah kursi ke sebelah Karen, keponakan gue. Much better, biarpun tetep ada satu ibu dengan baju punggung terbuka bolak-balik ga ada abisnya. Mungkin maksudnya supaya punggungnya kerekam di hp gue kale.

(Click here to view video, exclusively on Facebook. I could only upload the 2nd half of the song. Karena bagian pertamanya sebelum gue pindah kursi, hasilnya terlalu jauh. Gue gaptek banget ngerekam pake hp. Pencet sana pencet sini, ga nyadar kalo tombol zoomnya ada di atas kiri).

Lagu kedua Sisi lebih upbeat. Dan lagi-lagi gue ga tau judulnya. Sisi ngajak para undangan ikut bernyanyi di bagian chorus. Sedangkan gue, sambil nyuapin Karen puding n liat dia ikut joget-joget. Cool.

MC trus berbincang-bincang sejenak sama Sisi. I personally thought the MC was not well-briefed, or he's simply just a kuper person. Kristen? Katolik? Well, Christian was universal, imo. But still, he should have known before he assumed. Or better yet, stay out of the religion question. Helloooo.

Trus lelang berlanjut. Kali ini yang ditawarkan: wooden sculpture of Jesus' face seberat 85 kg seharga 50 juta!! God bless the buyer! Ada quiz dan doorprize. Berlanjut dengan .. lelang suara Delon dan Sisi. Huh? Katanya penawar nilai tertinggi dapat CD Delon yang langsung ditandatangani on stage dan satu kalung salib. Delon juga akan duet dengan Sisi. Lagunya special. I told my sister that it must be "The Prayer". It's gotta be. Wouldn't need a good math. And it's sold on .. 20 juta!!

Saat itu juga, gue tarik Karen buat pindah duduk di meja terdepan yang kosong sepanjang acara. Gue yakin ga bakalan diusir kok. Wong meja sebelah penuh dengan para suster. Apa coba hubungannya? Hehehe. I just got a hunch that I had to move there. I could feel the storm's coming.

MC memanggil Delon dan Sisi. And it was "The Prayer"! HA! SEE!! I TOLD YA! I TOLD YA!

Sisi mulai bernyanyi dari arah ruang tunggu. Vokalnya sedikit mengambang di awal, but the rest was good. Sampai di atas panggung, Sisi menyelesaikan bait pertama dan kemudian memanggil Delon.

Dan gue baru merasakan sulitnya mengambil gambar dengan handphone. Handphone terlalu kecil dan ringan. Tanpa penopang, grip jadi ga kuat dan gampang goyang. Apalagi karena gue bersikeras tetap duduk, sementara yang lainnya udah pada merangsek ke sekitar gue dekat panggung .. tangan gue kesenggol terus. Gah!! Where's my digicam when I needed it??! Gue denger Delon mulai nyanyi di ujung sana. Tapi mana?? Mana?? Delon di mana?? Ini orang-orang pada ga tau diri nutupin padahal gue dari tadi sengaja duduk supaya penonton di belakang gue ga ketutupan. Akhirnya gue arahin hp gue ke panggung lagi, ke Sisi. Nungguin Delon di situ aja dah.

Tapi kok .. kayaknya suara Delon makin mendekat ke arah gue. I turned my head to the right .. and BAM! Shocked! He was right there in front of me in his white shirt and red jumper. So very close I could touch him easily. Or worst scenario was, I could trip him off with my feet. Kyaaaa!! Untung posisi kaki gue lagi rapi (coba kalo biasanya gue duduk sambil kakinya bertebaran di kiri-kanan, apa ga jadi berita sensasional? "Delon Kesengkat di Acara Amal". Huahahaha). Dan tangan gue masih sibuk menjaga posisi hp, jadilah ga bisa nyolek Delon.

Kembali fokus ke panggung, Delon dan Sisi meneruskan duet mereka. Mengingat lagu ini termasuk lagu "kebangsaan" Delon, if I may suggest, play Andrea Bocelli's or Josh Groban's part and listen to the pronunciation carefully. Tapi berhubung gue cinta mati sama ni lagu .. told you hundreds of time .. and considering Italian was not our mother tongue, so yeah. Go on. Entertain me. Overall, gue tetep suka sama penampilan Delon dan Sisi. Mudah-mudahan bisa menghibur si penawar lelang tertinggi juga.

(Click here to view video, exclusively on Facebook. Sorry for the very rough recording. Biarpun gue udah duduk nyaris nempel sama panggung begitu, masih ada aja ibu-ibu berbaju kuning yang mondar-mandir di depan gue buat motoin Delon dan Sisi. Dari kiri ke tengah. Balik lagi. Ke tengah lagi, balik lagi. Puh-leesee. Couldn't she choose the best seat in the middle and stayed in there tight? Ato duduk aja di atas panggung sekalian. Kualat kualat deh memaki orang yang lebih tua. Sorry, Mam, you're just too annoying).

Setelah itu Delon lanjut nyanyi lagu rohani "Dia Mengerti". Ga neko-neko, simple and sweet. Delon sempat jalan ke sisi kanan panggung, right in front of me. Again. Tapi kali ini gue udah mati rasa karena posisi gue ngambil gambar udah nyaris setengah tiduran. Soalnya deket banget. Dan mana bisa deg-degan dalam posisi setengah sit-up begitu?? Yang ada kalo lamaan dikit perut malah bisa kram kali =D.

(Click here to view video, exclusively on Facebook).

Abis itu Delon bincang-bincang sedikit sama MC. Trus ngasih hadiah lelang buat penawar tertinggi. Yang naik ke panggung satu ibu sambil gendong anak ceweknya yang masih kecil. Adik kecil ini udah mulai nangis dari sebelum nyampe ke panggung. Mungkin lagi cranky karena udah waktunya bobo, malah disuruh naik panggung. Nangisnya ga berenti lho, tapi sambil terus ngeliatin Delon gitu. Mungkin kalo diterjemahkan jadi begini: "Ngapain sih, Ma? Cowok ini siapa? Aku ga mau difoto. Aku mau turun, Ma". Mamanya sih hepi, senyum-senyum foto bareng Delon. Dah gitu Delon jailnya kumat. Mic dideketin ke si anak, tangisannya jadi kedengeran kenceng seantero ruangan. Dan ga cuma sekali, tapi beberapa kali. "Ini kenapa sih kok aku jadi diketawain sama orang-orang? Tolong dong, Ma, jitakin cowok iseng di depanku ini". Kasian, tapi lucu gitu. Gemes. (Jadi inget Mat nangis waktu difoto bareng Lucky Perdana. Ternyata anak kecil ga peduli sama seleb. "Who is this guy?? He's not my daddy, why should I take picture with him???"). Memang, cuma anak kecil yang bisa menolak seleb dengan cara yang ekstrim. Huahahaha.

Oh ya. Delon sama Sisi juga sempet foto-foto bareng para suster. MC nanya, apa bedanya Delon dengan Josh Groban? Delon jawab "Rambutnya". Sisi jawab "Yang ini suaranya lokal". You chose the best answer.

Gue tengok ke belakang, ternyata Maria juga udah pindah duduk ke meja gue yang sekarang. Dan Karen juga ajak temen sekolahnya yang ada di sana, Anabele.

Lagu terakhir Delon, "You Raise Me Up". Yang pasti, top deh. Then the unexpected happened. Gue ga tau apa yang menarik perhatian Delon dari atas panggung. Kemungkinan Karen atau Anabele yang posisinya ada di samping gue, agak ke belakang dikit .. mungkin mereka lagi main-main, atau lagi nari-nari denger lagu, atau jangan-jangan main mata sama Delon tanpa sepengetahuan Mommy and Auntie. Ga ada ujan ga ada petir, Delon ngasih tangan, ngajak mereka naik ke panggung. Langsung gue dorong Karen naik ke panggung, Anabele juga .. sambil satu tangan tetap bertahan di hp. Delon jongkok di panggung menyambut dan memeluk those lucky little girls. Kacooo. Dilema dah gue. Ini apa perlu direkam, atau difoto? Kalo distop buat ganti ke pic mode, gue pasti akan kehilangan paling tidak setengah menit. Tapi kalo diterusin vid mode, nanti yang motoin mereka siapa dong? Maria jelas ga bisa dapet angle yang bagus dari lokasinya. Lah itu mendadak para juru foto amatiran mengepung area panggung. Kamera, hp dan handycam mengacung, kilatan blitz dimana-mana. Dah gitu Karel, kakaknya Karen, ikutan pula naik ke panggung dan bergaya dengan style abadinya: dua jari membentuk huruf V di depan sambil nyengir. Man, I really missed my digicam, yang bisa dengan mudahnya dipindah antara image dan video. I decided to stick around with vid mode. Gue juga jadi ga konsen dengerin Delon nyanyi karena merhatiin anak-anak di panggung. Karen dan Anabele entah terpesona, terpana, bingung, ato apa .. ekspresinya ga bisa dibaca. Takut ada yang nangis, tapi ternyata ga tuh. Heheheh. Mungkin yang lebih hepi para Mama kale .. Mamanya ga dapet foto bareng Delon, yang penting anak-anaknya dapet. Dah selesai difoto-foto, anak-anak dikembalikan ke bawah panggung dengan membawa memori yang mungkin bisa jadi bekal mereka untuk menjadi selebritis atau menjadi pacar selebritis di masa depan hehehehe. Thanks a lot, Delon. (Karen nyebutnya "Deyon").

(Click here to view video, exclusively on Facebook).

Dan seperti bisa diprediksi, begitu Delon turun dari panggung, acara amal jadi bubar secara tidak formal. MC di atas panggung dicuekin karena para undangan lebih memilih nyegat Delon buat foto bareng, atau ngantri di pintu keluar. Gue sendiri juga tadinya mau ngejar bareng Maria, tapi ngeliat penuhnya suasana .. ah ogah. Susah amat mau foto doang. Mana jauh pula. Ya sudah, kita juga akhirnya ikuran bubar jalan.

Oh ya. Total amal terkumpul .. er .. 65 + 50 + 20 = 135. Begitulah. Semoga berguna buat Atambua.

Moral of the story: GILINGAN! Berhubung dah lamaaaaa banget ga pernah lagi nonton Delon dari jarak sedekat ini, I became very very easy on the review. It's good though couldn't say it's flawless. But yet, the night was really entertaining. I learned the most important thing. NEVER EVER FORGET TO BRING MY DIGICAM! Mobile recording for long play is one thing, converting mp4 to acceptable video formats is another thing. All is a pain in the ass. Hih. I will be well-prepared the next time I see the Idols.

-- read more stories --

I Can't Stand Softcopies

I was in desperate needs for a good reading. It's been quite a long time since I bought the last book. So I went to the bookstore and did a quick browsing.

"Quick" was not exactly the right word.

I spent one hour. Picked up a book from a rack, read the back cover, put it back to the rack. Repeat. From comedy to romantic. From business to leisure. I chose one book, I thought it would be a fun read, but then I hesitated. Didn't feel promising. In fact, I felt all books hated me on that day and they didn't want me to buy them.

Didn't I tell you I need something to read?

And then you would suggest me to find something on the net instead. It's free, and I could find thousand of topics right there, awaiting to be discovered.

But, have I told you that I hated browsing?

I know I can find everything on the net. Well, almost. Come to think that I have to turn on my computer, have to sit straight on the chair, hands and fingers steady on the mouse, so many layers of pages to click on, have to wait for pages loading (and not to mention when the connection was cracking up, oooo the wait, it's killing me. Recently I have a habit of falling asleep in front of my computer, waiting for a page loading) and my eyes are easily getting tired. I can't find convenience on the net.

Of course, those don't apply to me while reading Litterzone.

(Cheers, baby).

Back to the book browsing. I found The Naked Traveler books. I've heard about it before and somehow I knew it would be good. Travelling is always an interesting topic for me. But then, the books were literally published blogs (writer is a blogger). Kinda tick me to look it up. Perhaps I would end up getting it free from the net after all. Could save me around 100k. Argh, too many considerations.

So I opened The Naked Traveler. Whoa. Lots of things to read. And it has moved to the new location here, which is also crowded with posts. Omigod, how would I ever finish reading the blogs? I only could stand 30 minutes opening random posts. I fell asleep in front of the monitor. Again.

That's it. I made up my mind. I bought the hardcopies.


Now I'm happy. I can read them anywhere, anytime. While queueing for the bus, waiting for the elevator, queueing for food, in a car, on a bus, on the bed, on the sofa, on the floor, in the toilet. Sitting, standing, laying, squatting. And when I fall asleep reading, at least I will be on some cozy places, in a pretty comfortable position.

This is why I prefer books to e-books. I prefer page turning to page clicking. I need to hold the books. (Perhaps it's got something to do with my sense. I like to touch things. Never can get enough only by seeing things. If I were Midas, I would be damn rich).

Though I found out that The Naked Traveler books don't have beautiful pictures. The blogsite and the website do, I can take it. It's for the good reason, the books won't feel redundant. I can always look up for the pics on the net and back to the book to continue my reading.

It's a good read, indeed. I'm content for the moment.

Ayo, Kupas Tempat Tidurnya!

(Mat siap-siap mau tidur)

Mat : "Ma, Ma, tempat tidurnya tarikin Ma. Sini Metiu mau kupasin dulu".
Mama: "Heh?? Mau diapain?"
Mat : "Pake sapu lidi, Ma, Metiu kupasin dulu tempat tidurnya."

Dikata buah pir kaleee .. dikupas.

Acapella Praise

I've found this by coincidence. I rarely bought gospel albums, but since the title said "ACAPELLA", it kinda shout to me and begging me to take it home with me. Honestly, the first song that caught my attention was the first track. But what really triggered my shopping spree was the second track, "God Will Make a Way". I loved it when Don Moen sang it. But I loved it even more in acapella version. It's so sweet. So sweet it nearly got me toothache.

It's difficult to choose among those wonderful 10 tracks. Listening to the songs, I wouldn't believe that there were only 6 singers behind the harmonious melodies, plus 4 additional soloists on certain tracks. Thanks to the great arrangers, they blended in tightly they sounded like a complete choir.

So here's the Top 5 songs in album track order, based on the songs and the music arrangement. "God Will Make a Way", because it's crystally sweet. "Mourning into Dancing", because it's lively. "We Lift Up Your Name", because it dynamic. "Crown Him / Crown Him with Many Crowns Medley", because it is what it is (just be patient listening to this long one and it's really worthy. I'm dying to hear this sung on Easter Eve Mass, man, it will be brilliant). "Great is the Lord", because it's really a powerful encore I feel like giving it a standing ovation.

Some tips to enjoy:
1. Listen to the song.
2. Listen to the primary notes (if you can find it, since all takes turn)
3. Listen to the secondary/background notes.
4. Try following singing either Point No. 2 or Point No. 3 by the lyrics given below.
5. If you can't do Point No. 4, go back to Point No. 1.
6. If you can't do all, just say "Hallelujah" and compose your own acapella songs.




GOD WILL MAKE A WAY

God will make a way, where there seems to be no way
He works in ways we cannot see, He will make a way for me
He will be my guide, hold me closely to His side
With love and strengh for each new day
He will make a way, He will make a way
(Repeat)

By a roadway in the wilderness, He'll lead me
And rivers in the desert will I see
Heaven and earth will fade, but His Word will still remain
He will do something new today

(Repeat Chorus)

With love and strength for each new day
He will make a way, He will make a way



MOURNING INTO DANCING

He's turned my mourning into dancing again
He's lifted my sorrows
And I can't stay silent
I must sing for His joy has come
(Repeat)

Where there once was only hurt
He gave His healing hand
Where there once was only pain
He brought comfort like a friend

I feel the sweetness of His love
Piercing my darkness
I see the bright and morning sun
As it ushers in His joyful gladness

(Repeat chorus)

(Repeat song replacing "His" with "Your", etc.)

(Repeat chorus)

Your anger lasts for a moment in time
But Your favour is here
And will be on me for all my lifetime

(Repeat chorus twice)


WE LIFT UP YOUR NAME

We lift up Your name O Lord
We lift up Your name O Lord

Salvation and glory belong to our God
And unto the Lamb on the throne
Blessing and honor, wisdom and power
Be unto God alone
Hallelujah, glory to the Lamb
Hallelujah, to the Great I Am

We lift up Your name O Lord
Worthy the Lamb who was slain
Taking all our pain
We lift up Your name O Lord
Giving You honor and praise
With our hands upraised
To You Lord

We lift up Your name O Lord
We lift up Your name O Lord

Salvation and glory belong to our God
And unto the Lamb on the throne
Blessing and honor, wisdom and power
Be unto God alone
Hallelujah, all creation sings
Hallelujah, to the King of kings

(Repeat chorus)

Hallelujah, glory to the Lamb
(Repeat 3 times)

(Repeat chorus twice)

We lift up Your name O Lord
We lift up Your name O Lord



CROWN HIM / CROWN HIM WITH MANY CROWNS MEDLEY

Awake my soul and sing of Him who died for thee
And hail Him as thy matchless King through all eternity
Awake my soul and sing, awake my soul
Eternity
Awake my soul and sing, awake my soul

Crown Him with many crowns, the Lamb upon His throne
Hark how the Heavenly anthem drowns all music but its own
Awake my soul and sing of Him who died for thee
And hail Him as thy matchless King through all eternity
Awake my soul and sing, awake my soul

Crown Him the Lord of love, behold His hands and side
Which wounds yet visible above, in beauty glorified
All hail Redeemer hail, for Thou hast died for me
Thy praise shall never, never fail throughout eternity
Thy praise shall never fail through eternity
Thy praise shall never fail, shall never fail

Crown Him the Lord of life, who triumphed, who triumphed o'er the grave
And rose victorious in the strife for those He came to save
His glories now we sing, who died and rose on High
Who died eternal life to bring and lives that death may die

Crown Him with many crowns
(Repeat 3 times)

Crown Him King of kings, crown Him Lord of lords
Wonderful Counselor, the Mighty God, the Mighty God
Emmanuel, God is with us
And He shall reign, He shall reign, He shall reign forevermore
Emmanuel, God with us, Emmanuel

Crown Him King of kings, crown Him Lord of lords
Wonderful Counselor, the Mighty God
The Mighty God, the Mighty God
Emmanuel, God is with us
And He shall reign, He shall reign
He shall reign, He shall reign
And He shall reign, He shall reign, He shall reign forevermore
And He shall reign, He shall reign
He shall reign forevermore, forevermore


GREAT IS THE LORD

Great is the Lord, He is holy and just
By His power we trust in His love
Great is the Lord, He is faithful and true
By His mercy He proves He is love

Great is the Lord and worthy of glory
Great is the Lord and worthy of praise
Great is the Lord, now lift up your voice
Now lift up your voice
Great is the Lord, great is the Lord

(Repeat verse and chorus)

Great is the Lord
His mercy endures forever

(Repeat 1st verse)

Great are You Lord and worthy of glory
Great are You Lord and worthy of praise
Great are You Lord, I lift up my voice
I lift up my voice
Great are You Lord, great are You Lord


Great are You Lord
(Repeat 4 times)