75th Anniversary of Sisters of Notre Dame
Charity Night for Atambua, 15 May 2010
Bermula dari status FB kakak gue, Maria, yang bilang dia bakalan dinner bareng Delon hari Sabtu tgl 15 Mei, gue mencari kesempatan. "Gue ikut boleh ga?" Hehehe. Ga bisa katanya karena ini acara charity dan dia ga bisa dapet undangan lebih. So ok lah. There's still some other times.
Out of the blue, pas hari-H jam 5 sore dapet telepon yang menyatakan gue menang lotere dan diajak dinner for two bareng Delon di Kelapa Gading.
Shut up.
Benernya, Maria yang nelepon, katanya kalo mau gue bisa ikut. Acara jam 6. In the next one hour. Gue di Karawaci, masih berantakan. Grabak-grubuk lah gue. Tadinya mau ajak Mat, ternyata dia masih lelap tidur dan ga bisa dibangunin sama sekali. Akhirnya gue jalan sendiri, dari jam 6 teng ngebut di tol bandara yang baru itu lho. 45 menit udah masuk Kelapa Gading.
Dan ternyata .. macet cet cet! ROARRR!! Gotta be kidding me, right. Kelapa Gading di malam Minggu. Words couldn't express my despair. It took another 45 minutes to reach Golden Leaf restaurant and searched for parking space.
Naik ke lantai dua restaurant, dan lautan meja kursi pun terhampar sejauh mata memandang. Dengan susah payah merangsek menuju Meja No. 22 di seberang dekat panggung. Trus gue keinget, di mana ada Delon, adakah Vena disana? Sms-an deh kita, dan bener Vena juga di sana. Tapi buset, di pojokan. Dan mesti ngerobok pula. Niat terpaksa diurungkan.
Acara udah dimulai, Suster SND kasih presentasi tentang Atambua. Trus MC nyanyi bareng Suster, lagunya latin. MC juga nyanyi lagu "Greatest Love of All". Not bad lho. Gue dengerinnya sambil makan. Menu: ayam, abalon, udang, soup, bihun goreng, ikan, daging rusa. Ha?? Tapi enak .. biarpun gue rada merasa bersalah karena nyemilin Bambi.
Para undangan mulai mengumpulkan amalnya. Acara lelang pun dimulai. Ada kalung rosario terjual seharga 15 juta, jam tangan seharga 15 juta. Total perolehan sementara: 65 juta.
Di tengah-tengah makan, gue ditanya: "Elo bawa kamera ga?"
Shit. No. Gue lupa. Pake hp aja deh.
Sisi Idol tampil. Mengenakan dress warna hitam, Sisi muncul dari ruang tunggu di pojokan nun jauh di sana. She sang her way to the stage. Lagu rohani, gue ga tau judulnya apa. This was the 1st time I heard her singing live off-air since Indonesian Idol 3. I totally forgot she was that good. Untung gue udah selesai makan. Karena kalo belom, gue bisa keselek soalnya suara Sisi dengan sukses menutup tenggorokan gue. Artinya gue tercekat, boh. It's a very soulful piece. Gue rekam pake hp gue, awalnya ga bisa dapet view yang bagus. Karena ada waitress yang dengan kurang ajarnya berdiri menutupi. Akhirnya gue stop dan pindah kursi ke sebelah Karen, keponakan gue. Much better, biarpun tetep ada satu ibu dengan baju punggung terbuka bolak-balik ga ada abisnya. Mungkin maksudnya supaya punggungnya kerekam di hp gue kale.
(Click here to view video, exclusively on Facebook. I could only upload the 2nd half of the song. Karena bagian pertamanya sebelum gue pindah kursi, hasilnya terlalu jauh. Gue gaptek banget ngerekam pake hp. Pencet sana pencet sini, ga nyadar kalo tombol zoomnya ada di atas kiri). Lagu kedua Sisi lebih upbeat. Dan lagi-lagi gue ga tau judulnya. Sisi ngajak para undangan ikut bernyanyi di bagian chorus. Sedangkan gue, sambil nyuapin Karen puding n liat dia ikut joget-joget. Cool.
MC trus berbincang-bincang sejenak sama Sisi. I personally thought the MC was not well-briefed, or he's simply just a kuper person. Kristen? Katolik? Well, Christian was universal, imo. But still, he should have known before he assumed. Or better yet, stay out of the religion question. Helloooo.
Trus lelang berlanjut. Kali ini yang ditawarkan: wooden sculpture of Jesus' face seberat 85 kg seharga 50 juta!! God bless the buyer! Ada quiz dan doorprize. Berlanjut dengan .. lelang suara Delon dan Sisi. Huh? Katanya penawar nilai tertinggi dapat CD Delon yang langsung ditandatangani on stage dan satu kalung salib. Delon juga akan duet dengan Sisi. Lagunya special. I told my sister that it must be "The Prayer". It's gotta be. Wouldn't need a good math. And it's sold on .. 20 juta!!
Saat itu juga, gue tarik Karen buat pindah duduk di meja terdepan yang kosong sepanjang acara. Gue yakin ga bakalan diusir kok. Wong meja sebelah penuh dengan para suster. Apa coba hubungannya? Hehehe. I just got a hunch that I had to move there. I could feel the storm's coming.
MC memanggil Delon dan Sisi. And it was "The Prayer"! HA! SEE!! I TOLD YA! I TOLD YA!
Sisi mulai bernyanyi dari arah ruang tunggu. Vokalnya sedikit mengambang di awal, but the rest was good. Sampai di atas panggung, Sisi menyelesaikan bait pertama dan kemudian memanggil Delon.
Dan gue baru merasakan sulitnya mengambil gambar dengan handphone. Handphone terlalu kecil dan ringan. Tanpa penopang, grip jadi ga kuat dan gampang goyang. Apalagi karena gue bersikeras tetap duduk, sementara yang lainnya udah pada merangsek ke sekitar gue dekat panggung .. tangan gue kesenggol terus. Gah!! Where's my digicam when I needed it??! Gue denger Delon mulai nyanyi di ujung sana. Tapi mana?? Mana?? Delon di mana?? Ini orang-orang pada ga tau diri nutupin padahal gue dari tadi sengaja duduk supaya penonton di belakang gue ga ketutupan. Akhirnya gue arahin hp gue ke panggung lagi, ke Sisi. Nungguin Delon di situ aja dah.
Tapi kok .. kayaknya suara Delon makin mendekat ke arah gue. I turned my head to the right .. and BAM! Shocked! He was right there in front of me in his white shirt and red jumper. So very close I could touch him easily. Or worst scenario was, I could trip him off with my feet. Kyaaaa!! Untung posisi kaki gue lagi rapi (coba kalo biasanya gue duduk sambil kakinya bertebaran di kiri-kanan, apa ga jadi berita sensasional? "Delon Kesengkat di Acara Amal". Huahahaha). Dan tangan gue masih sibuk menjaga posisi hp, jadilah ga bisa nyolek Delon.
Kembali fokus ke panggung, Delon dan Sisi meneruskan duet mereka. Mengingat lagu ini termasuk lagu "kebangsaan" Delon, if I may suggest, play Andrea Bocelli's or Josh Groban's part and listen to the pronunciation carefully. Tapi berhubung gue cinta mati sama ni lagu .. told you hundreds of time .. and considering Italian was not our mother tongue, so yeah. Go on. Entertain me. Overall, gue tetep suka sama penampilan Delon dan Sisi. Mudah-mudahan bisa menghibur si penawar lelang tertinggi juga.
(Click here to view video, exclusively on Facebook. Sorry for the very rough recording. Biarpun gue udah duduk nyaris nempel sama panggung begitu, masih ada aja ibu-ibu berbaju kuning yang mondar-mandir di depan gue buat motoin Delon dan Sisi. Dari kiri ke tengah. Balik lagi. Ke tengah lagi, balik lagi. Puh-leesee. Couldn't she choose the best seat in the middle and stayed in there tight? Ato duduk aja di atas panggung sekalian. Kualat kualat deh memaki orang yang lebih tua. Sorry, Mam, you're just too annoying).
Setelah itu Delon lanjut nyanyi lagu rohani "Dia Mengerti". Ga neko-neko, simple and sweet. Delon sempat jalan ke sisi kanan panggung, right in front of me. Again. Tapi kali ini gue udah mati rasa karena posisi gue ngambil gambar udah nyaris setengah tiduran. Soalnya deket banget. Dan mana bisa deg-degan dalam posisi setengah sit-up begitu?? Yang ada kalo lamaan dikit perut malah bisa kram kali =D.
(Click here to view video, exclusively on Facebook).
Abis itu Delon bincang-bincang sedikit sama MC. Trus ngasih hadiah lelang buat penawar tertinggi. Yang naik ke panggung satu ibu sambil gendong anak ceweknya yang masih kecil. Adik kecil ini udah mulai nangis dari sebelum nyampe ke panggung. Mungkin lagi cranky karena udah waktunya bobo, malah disuruh naik panggung. Nangisnya ga berenti lho, tapi sambil terus ngeliatin Delon gitu. Mungkin kalo diterjemahkan jadi begini: "Ngapain sih, Ma? Cowok ini siapa? Aku ga mau difoto. Aku mau turun, Ma". Mamanya sih hepi, senyum-senyum foto bareng Delon. Dah gitu Delon jailnya kumat. Mic dideketin ke si anak, tangisannya jadi kedengeran kenceng seantero ruangan. Dan ga cuma sekali, tapi beberapa kali. "Ini kenapa sih kok aku jadi diketawain sama orang-orang? Tolong dong, Ma, jitakin cowok iseng di depanku ini". Kasian, tapi lucu gitu. Gemes. (Jadi inget Mat nangis waktu difoto bareng Lucky Perdana. Ternyata anak kecil ga peduli sama seleb. "Who is this guy?? He's not my daddy, why should I take picture with him???"). Memang, cuma anak kecil yang bisa menolak seleb dengan cara yang ekstrim. Huahahaha.
Oh ya. Delon sama Sisi juga sempet foto-foto bareng para suster. MC nanya, apa bedanya Delon dengan Josh Groban? Delon jawab "Rambutnya". Sisi jawab "Yang ini suaranya lokal". You chose the best answer.
Gue tengok ke belakang, ternyata Maria juga udah pindah duduk ke meja gue yang sekarang. Dan Karen juga ajak temen sekolahnya yang ada di sana, Anabele.
Lagu terakhir Delon, "You Raise Me Up". Yang pasti, top deh. Then the unexpected happened. Gue ga tau apa yang menarik perhatian Delon dari atas panggung. Kemungkinan Karen atau Anabele yang posisinya ada di samping gue, agak ke belakang dikit .. mungkin mereka lagi main-main, atau lagi nari-nari denger lagu, atau jangan-jangan main mata sama Delon tanpa sepengetahuan Mommy and Auntie. Ga ada ujan ga ada petir, Delon ngasih tangan, ngajak mereka naik ke panggung. Langsung gue dorong Karen naik ke panggung, Anabele juga .. sambil satu tangan tetap bertahan di hp. Delon jongkok di panggung menyambut dan memeluk those lucky little girls. Kacooo. Dilema dah gue. Ini apa perlu direkam, atau difoto? Kalo distop buat ganti ke pic mode, gue pasti akan kehilangan paling tidak setengah menit. Tapi kalo diterusin vid mode, nanti yang motoin mereka siapa dong? Maria jelas ga bisa dapet angle yang bagus dari lokasinya. Lah itu mendadak para juru foto amatiran mengepung area panggung. Kamera, hp dan handycam mengacung, kilatan blitz dimana-mana. Dah gitu Karel, kakaknya Karen, ikutan pula naik ke panggung dan bergaya dengan style abadinya: dua jari membentuk huruf V di depan sambil nyengir. Man, I really missed my digicam, yang bisa dengan mudahnya dipindah antara image dan video. I decided to stick around with vid mode. Gue juga jadi ga konsen dengerin Delon nyanyi karena merhatiin anak-anak di panggung. Karen dan Anabele entah terpesona, terpana, bingung, ato apa .. ekspresinya ga bisa dibaca. Takut ada yang nangis, tapi ternyata ga tuh. Heheheh. Mungkin yang lebih hepi para Mama kale .. Mamanya ga dapet foto bareng Delon, yang penting anak-anaknya dapet. Dah selesai difoto-foto, anak-anak dikembalikan ke bawah panggung dengan membawa memori yang mungkin bisa jadi bekal mereka untuk menjadi selebritis atau menjadi pacar selebritis di masa depan hehehehe. Thanks a lot, Delon. (Karen nyebutnya "Deyon").
(Click here to view video, exclusively on Facebook).
Dan seperti bisa diprediksi, begitu Delon turun dari panggung, acara amal jadi bubar secara tidak formal. MC di atas panggung dicuekin karena para undangan lebih memilih nyegat Delon buat foto bareng, atau ngantri di pintu keluar. Gue sendiri juga tadinya mau ngejar bareng Maria, tapi ngeliat penuhnya suasana .. ah ogah. Susah amat mau foto doang. Mana jauh pula. Ya sudah, kita juga akhirnya ikuran bubar jalan.
Oh ya. Total amal terkumpul .. er .. 65 + 50 + 20 = 135. Begitulah. Semoga berguna buat Atambua.
Moral of the story: GILINGAN! Berhubung dah lamaaaaa banget ga pernah lagi nonton Delon dari jarak sedekat ini, I became very very easy on the review. It's good though couldn't say it's flawless. But yet, the night was really entertaining. I learned the most important thing. NEVER EVER FORGET TO BRING MY DIGICAM! Mobile recording for long play is one thing, converting mp4 to acceptable video formats is another thing. All is a pain in the ass. Hih. I will be well-prepared the next time I see the Idols.
-- read more stories --