In the World of Local Credit Cards

Maraknya dunia kartu kredit saat ini di ibukota, dengan promo discount di sana-sini, tidak menjanjikan layanan kenyamanan dan sekuriti yang memadai.

1. Beberapa merchant masih menerapkan sistem surcharge untuk transaksi. Jumlahnya bervariasi. Bisa 1.8%, 3% atau 3.5%. Alasannya karena kalo merchant tidak mencharge pembeli, nanti jumlah sales mereka yang dipotong oleh pihak bank. Padahal gue inget banget waktu gue sekolah dulu, gue pernah diajarin sama guru gue bahwa bank penerbit kartu kredit TIDAK PERNAH memotong jumlah sales, ataupun mewajibkan merchant untuk mengenakan surcharge. Itu akal-akalan merchant aja karena mereka lebih prefer tunai dibanding kredit yang notabene harus menunggu sekitar seminggu atau dua minggu untuk pencairan dana. But, try to tell that to the merchant, they will just give a snort to your face.

2. Hampir sebagian besar merchant menentukan minimum transaksi untuk kartu kredit Rp 50ribu. Ada malah yang Rp 85ribu sampai Rp 200ribu. Padahal beberapa tahun yang lalu (er .. belasan tahun yang lalu kalee), Carrefour dan Gramedia hanya menentukan minimum Rp 25ribu aja. Coba bandingkan .. gue pernah nemenin adek gue belanja di small convenient store in Hong Kong .. HKD 3.00 (sekitar Rp 3-4ribu) aja bisa pake kartu kredit!!!

3. Gifts suck. Elo apply kartu kredit, dapetnya cuma boneka, payung, pen, coca-cola 1.5 liter. Only if you're lucky to find a generous bank, which is a very rare one, they could give you iPod Nano.

4. Promo-promo merchant dengan menggunakan kartu kredit kebanyakan memiliki persyaratan dan kondisi tersembunyi. Biasanya mereka cetak ini dengan huruf-huruf kecil yang hanya bisa dibaca dengan menggunakan binocular. Jadi mesti bener-bener tanya sebelum melakukan transaksi, kalo ga mau kecele.

5. Database langsung menyebar ke telemarketers yang kemudian menjadi spammers incoming calls or incoming sms. Bukan hanya untuk penawaran kartu kredit atau promo discount, tapi juga penawaran kredit tanpa agunan. I tell you, they annoy the hell out of me. I once replied the sms by saying "Hey! F*uck your credit offer!! Take me off your list!!" (tapi udahannya gue nyesel, I just spent Rp 150 for that sms $$!##!%%!!). Atau pernah ga sengaja telepon gue angkat, dan ternyata dari telemarketer yang langsung nyerocos panjang lebar nawarin kartu kredit. Gue langsung cut "Maaf. Mau tanya, limit kreditnya bisa dapet berapa? 10-15 juta? Kamu kirimin saya duit mentahnya aja deh buat belanja. Ok?!" Klik, tutup. Or I simply let them talk and talk .. gue taroh aja hp gue di meja (I don't want to just press Reject, biarin aja mereka berbusa dulu mulutnya). Gue cuekin sampe kedengeran "Halo? Halo? Bu? Halo? Bu?" Klik, tutup.

6. Belanja menggunakan kartu kredit kadang cuma memperlambat waktu transaksi. Kasus sering terjadi di hypermart, dimana counter kasir berjejer-jejer, tapi EDC machine mesti pinjem-pinjeman. Jadi gue mesti tunggu kartu gue digesek di mesin yang tersedia .. sampe ke ujung jejeran kasir. This is very uneasy and uncomfortable. You may want to think of credit card duplication crime. Kadang gue ga bisa leluasa ngikutin kasir karena barang belanjaan gue pastinya ga bisa ditinggal dong. Tapi ya .. ada satu kali gue sampe marah banget ke kasir karena waktu kartu gue mau digesek di counternya, ternyata ga bisa (error, atau apalah). Counternya ini di dalam hypermart. Trus dia langsung bawa kartu gue TANPA permisi ke counter kasir yang di deretan luar. WHUAAATT!!! Langsung gue kejar tu kasir dan gue teriakin "MAS!! MAU DIBAWA KEMANA KARTU SAYA?? KOK BAWA LARI KARTU KREDIT ORANG GA MINTA IZIN???" Si Mas Kasir mukanya sampe merah karena malu. Gue juga mukanya merah kali, karena kesel. Begitu gampangnya mereka memperlakukan kartu kredit orang. Tau ga sih kalo itu duit?? Untungnya ini masih di area yang sama. Temen gue pernah mau pake kartu kredit di satu merchant, ternyata line-nya lagi rusak .. dan terus kasirnya minta ijin ke temen gue buat bawa tu kartu supaya bisa digesek ke merchant yang sama di gedung seberang!!! Jadi beneran kartu itu dibawa lari ke seberang, terus dibawa lari lagi balik ke temen gue sambil bawa cc sales draft-nya. Temen gue sempet bingung juga "Ini beneran digesek di gedung seberang???" *sigh*. My friend, if later you find your card's being lost in the way or being duplicated, you don't say I've never written about it in this post.

7. Merchants, they never really check your signature on card. This is true. Gue sodorin kartu, digesek, terus kartunya dibalikin berikut cc slip buat ditandatangan. Dan mereka ga pernah lagi ngambil kartunya buat nyocokin. I will say my signature is quite a complicated one. Sometimes I find it difficult to match it to one another myself. And I sign on the cc slip just as I like mostly. Entah cuma paraf, atau tandatangan yang jadinya sama sekali berbeda. As far as I remember, after all these years of signing, cuma dua kali gue pernah diminta tandatangan ulang sesuai yang ada di belakang kartu kredit gue. Can you imagine losing your cards, it's very easy for the thieves to get away with the purchases. Dan gue bakalan tinggal gigit jari begitu terima unauthorized purchase di billing statement. How could you claim? Atau dibalik, could I claim to the bank and saying that all the purchases (that I DID make) are unauthorized because I didn't have the slips? Could they check my signature on their file and verify it with me? I'm pretty sure the signatures will be very different. Hah. Eat that, you fool!

This Lucky Point No. 7 will bring you to this hilarious site of credit card pranks I read years ago. The author has been successfully forcing numbers of signature on his cc slips. Such as "Mariah Carey", "Beethoven", "Zeus", "Porky Pig", "Shamu" (with a whale pic), "Kris P. Kreme", "Dunk N. Donuts", "Service Sucked", "I Stole This Card", "Found this in the trash. Woo-Hoo!" (with a garbage bin pic), "The Glove Box Thief", "My Butt" (with a butt pic), "Butthole" (with a you-know-what pic), "Not Authorized", "Please Check ID" ..

.. and drew some pictures like these:



He even managed to produce a Michael Jackson credit card. Of course, with "Michael Jackson" on signature.

Read the site here, here, here and here. Be entertained, and be scared. Do not lose your credit card. Ever!

0 comments: