Begini percakapan antara gue dengan Ema lewat BBM sehari sebelum konser. Ema dan anaknya (Monita) rencana dateng ke Tennis Indoor Senayan jam 4 sore. Padahal konser baru dimulai jam 7-8 malam.
Gue: Kita masuk ga usah rebutan. Tennis Indoor kecil ko.
Ema: Teteup maunya paling depan hehe.
Gue: Kalau festivalnya berdiri, paling depan itu bahaya.
Ema: Oh kenapa bahaya?
Gue: Kejepit! Konser di Indo ga kayak konser di luar. Penontonnya barbar.
Ema: Ga seru ah kalo ga di depan, sama2 kejepit juga.
Gue: Kalo kita berdua sih gpp. Body sekel. Kasian Monita.
Jadi Ema berbicara atas dasar pengalaman nonton konser di luar negeri yang tertib biarpun kejepit. Sedangkan gue berbicara atas dasar pengalaman nonton konser Westlife "Where Dreams Come True" tahun 2001 yang digelar di lapangan sepak bola GOR Soemantri Brojonegoro Kuningan, konser yang dipadati belasan ribu penonton di siang hari yang terik, dimana banyak remaja barisan depan yang sukses tumbang satu per satu. Sampai semburan water jet yang sudah disiapkan oleh para tentara pun ga efektif menolong mereka yang dehidrasinya poll.
Gue sempet heran. Konser East Meets Westlife (2000) di Istora Senayan, banyak yang pingsan. Konser yang kedua di lapangan bola terbuka, lebih banyak lagi yang pingsan. Konser yang ketiga, Face to Face (2006) di Tennis Indoor katanya ga terlalu rame. Apakah karena itu sekarang Westlife konser lagi di tempat yang sama? Apakah dipikir penonton/fans tambah sedikit lagi dibanding lima tahun yang lalu? Tapi kok jauh-jauh hari nyari tiket kelas tribun ga dapet, entah udah sold out ato ga dijual di ticket box. Anyway gue ga khawatir berdiri di kelas festival Tennis Indoor, mengingat terakhir kali gue di sini waktu nonton konser Michael Learns to Rock yang nyaman dan bisa diliat dari sudut manapun.
Ternyata itu semua tinggal teori.
Di hari yang bersejarah itu, dari jam 4 sore BB gue dah ribut berbunyi.
PING!
Ternyata udah rame.. Banyak juga die die fans ahaha.
PING!
U better be here now. Udh ngantri.
Omigod, omigod. Grabak, grubuk, jebret, bziiinggg, zaaaaaappp, woooooooshhh, secepat mungkin gue nyelesain kerjaan ditemani oleh "pinging pinging, BBku berbunyi, pinging pinging, begitu bunyinyaaaaaa .." lalu meluncur ke Senayan.
Memang!! Rame!! Banget!!
Fans berbagai usia dan kalangan numplek blek di luar gerbang stadium. Ya buset dah. Trus pake acara berebutan pula masuk ke lapangan sebelah dalam buat nunggu pintu stadium dibuka. Ngantrinya nih ya, gue kasih tau, kayak yang lagi di dalam metromini abis pada pulang kerja. Merapat, merapat! Ga diatur, ga ada tali ato rantai antrian, seenaknya mau berdiri di mana. Rombongan tentara cuma berdiri petantang-petenteng. Ga keliatan ada security ato panitia yang ngatur. Screening gate di depan cuma ada dua, tapi yang antri mau masuk udah 5-6 jalur. Wow.
Udah gitu lagi tengah-tengah antri, MC sponsor yang dari tadi berkoar-koar melempar game bilang gini: "Yang pegang tiket tribun atau festival yang ada cap Telkomsel/Simpati tidak perlu antri. Bisa langsung masuk lewat sini!" WTF??!! Gue pengguna Telkomsel HALO sejak tahun 1997 (masih inget getoo). How come I didn't get any information of such promo??!! Darimana dan gimana?? Dan seperti mengejek kita yang udah capek nunggu, itu MC berulang-ulang tanpa perasaan empati bikin pengumuman kalo yang punya tiket itu udah pada masuk semua dan GA PAKE ANTRI!!! They had taken the best spots. Padahal kita yang bayar lebih mahal. Grrrraaaaaahhh!!! NEPOTISME!! DIMANA LETAK KEADILAN???!! Teriaklah para pemegang tiket festival yang frustrasi: "BUKA!! BUKA!! BUKA!!!!!"
Antrian semakin merapat. Aliran oksigen di antara kita semua mulai kerasa terhambat. Hih. Sempat tercetus kekhawatiran gue, jangan sampe di dalam sana over-kapasitas. Terdesak di ruangan terbuka masih bisa dapet udara, tapi terdesak di ruangan tertutup .. bisa mateeee kita niiiii .. Gue sama Ema udah kasih petunjuk ke Monita. Kalo sampe ada yang dorong or menjepit, sikut aja. Injek aja kakinya. Jangan ragu-ragu. Daripada kita yang kejepit or kedorong, mendingan kita yang duluan nyikut.
(Kids, do not try this at home without adult's supervision, ok?)
Pintu akhirnya dibuka, dan kita masuk sekelompok-kelompok lewat mulut botol - if you know what I mean. Kita bertiga sampe mundur ke barisan yang paling belakang karena ga guna didesak dari arah depan dan belakang. Eh malah disuruh ikut merapat ke depan sama satu sekuriti karena katanya bentar lagi kelompok yang di belakang udah mau maju. Heh! Lo ga liat apa di depan itu masih bertumpuk?? And it was sooooooo slooooowwww .. Pas giliran gue di-screening, saking keselnya, gue iseng nanya ke yang robek tiket gue: "Tiketnya dirobek, ada door prizenya ga?" Sukses dijawab hanya dengan senyum simpul. Mungkin dipikir gue salah beli tiket kale, ini mau nonton Westlife ato nonton acara tujuhbelasan, pake door prize segala. (Tujuhbelasan aja kalo mau dapet hadiah mesti ikut lomba balap karung dulu, bukan yak?).
Masuk ke dalam stadium .. Wuih legaaaaa. Adeeem!! Gue perhatiin situasi festival depan panggung udah padat. Mereka menempati area dalam dua barikade, yang satu dipasang untuk membatasi area panggung dengan area penonton, yang satu lagi dipasang untuk membatasi penonton di barisan depan dengan .. er .. Not really sure. Buat apa sih dipasang barikade di tengah-tengah?
I assumed the people occupying the front rows, were mostly the promo-ticket holders. *shrug*.
But standing there, in between two barricades, inside a small stadium, to watch a boyband concert, whose members were absolutely gorgeous .. Really, guys?? It's like joining in the death row. Kalo terjadi sesuatu di area situ .. bisa pada minggir kemanaaaaa????
Tidakkah ada yang cukup pintar untuk belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya? Panitia? Penonton? Security?? Helllooooo???
Belum lagi ditambah adanya indikasi penonton yang terlalu antusias, ada yang lari memasuki kelas festival, mungkin takut keabisan spot bagus padahal hall bagian tengah ke belakang masih lengang .. dan .. GEDEBUG!! Jatuh!! Entah kesandung atau kepeleset .. but that was a nasty fall. She laid down on the floor for some minutes, kita udah takut tangan or kakinya ada yang patah, or gegar otak gitu .. untung akhirnya dia bisa bangun dan jalan pelan-pelan nyari tempat.
Jadi .. kita bertiga berdiri jauh-jauh agak ke belakang. Begini layout-nya.
Nunggu konser dimulai sambil duduk-duduk di lantai stadium, menghemat tenaga. (Kayaknya seru juga nonton konser kalo semua penontonnya duduk di bawah, kayak anak-anak di mal yang lagi nonton Barney show .. hihihihi .. Tar Westlife bingung, ini kok penontonnya lesehan .. apakah ini trend baru penonton di Indonesia?). Ngukur-ngukur jarak pandang ke panggung. Mengawasi kelakuan penghuni stadium. Ada banner bertuliskan "Garuda di Dadaku dan Westlife di Hatiku". Ada pula cewek yang pegang banner bertuliskan "Pick Me Up. I'm Beautiful Tonight."
Dipotret dan memotret .. aaaa, crap .. gue ga bawa kamera .. I'd go old-school then.
Jam 7.30 lampu-lampu mendadak dimatikan. Yang duduk langsung berdiri, yang berdiri langsung merangsek lebih ke depan. Ternyata yang muncul sebagai pembuka adalah XO-IX, boyband lokal yang beranggotakan 9 orang. Terus terang, mereka ini berani mati tampil di hadapan ribuan fans setia Westlife. Diteriakin "BOOOOO!! TURUN!!" dan diacungin jempol ke bawah .. Kejam! Tapi XO-IX nyanyi terus pantang mundur. Di lagu mereka yang pertama suasana masih penuh aura skeptis dan praduga, lagunya gue ga tau. Lalu mereka menyanyikan lagu Cinta 'kan Membawamu, nah kalo yang ini mah gue tauuuu. Baru kedengeran jelas kalo vokal mereka itu not bad lhoo. Cuma gayanya aja yang gak nahan. Korea bangeeeeett!! Penonton mulai terbawa. Apalagi dilanjutkan dengan medley lagu-lagu Backstreet Boys, New Kids on the Block (i.e. I Want It That Way, Larger than Life, I'll Never Break Your Heart, The Right Stuff, Please Don't Go Girl, etc.) .. mm .. was there any Boyzone n N'Sync? Ga tau lagi deh. All I could say, they made a very smart choices. Most of us grew up with those boybands and songs. Oh, dan satu lagi: Lightingnya cantik! I loved it. Loved it.
Selesai pembuka, masih ada jeda beberapa waktu. Festival area tengah ke belakang juga mulai padat. Ternyata aliran penonton masih banyak yang masuk dan menempati setiap celah. Ga kebayang situasi penonton di depan sana. Gue liat ke arah tribun, lho, malah masih banyak tempat duduk yang kosong. Ga imbang banget. Tsk.
(Note: To my surprise, gue nemuin beberapa clips rekaman konser Gravity di Jakarta di YouTube dengan kualitas yang bagus. Yang lainnya gue ambil dari berbagai sumber. I put it for bookmarking purposes. You may open at your own risk ^_^. Credits to all video owners/uploaders. Thank you so much).
Jam 8 lewat dikit .. jreng .. Fosfor sticks dan lampu headpieces menyala. Berbagai jenis gadget mengacung di udara. You name it, we had it: pocket/professional cameras, video cameras, mobile phones, Blackberrys, iPhones, Samsung Galaxy Tabs .. and it was just a matter of time before I really caught an iPad in action. Semuanya bersinar dalam kegelapan hall. Pemandangan yang spektakuler. Seandainya gue seorang fotografer yang canggih *sigh*.
Dan Shane, Mark, Kian dan Nicky muncul, menghentak dengan When You're Looking Like That [1] [2] [3] [4] dari album "Coast to Coast (2000)". This was the opening song, I really couldn't put that in words. So I just had to insert all the videos I could find .. and you got the picture, right? Penonton festival-nya .. aaaaaaaaaaaaaaaAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!! I got goosebumps all the way hearing that.
(This song is one of Mat's favorite. I usually sing this while he's jumping along with a microphone in his hands. This time, it was Westlife who sang, and I was the one who jumped along. No microphone in my hands. I couldn't even hear my own voice. The crowd was INSANE!!).
Lanjut dengan World of Our Own [1] [2] [3] [4] dari album "World of Our Own (2001)". SING IT, INDONESIA!! We got a little world of our own, I'll tell you things that no one else knows, I let you in where no one else goes, what am I doing without you ..
Dan aliran penonton kelas festival terus bertambah. Di sekitar gue banyak yang berseliweran sampe gue kesel, sebentar lewat di depan gue, sebentar lewat di belakang gue. Ini orang-orang pada mau ngapain sih .. couldn't they just stand still and watch the concert??
I thought Westlife did their homework from their previous concerts. And they knew their Indonesian fans quite well since the beginning.
Nicky pula yang pertama kali menghimbau penonton supaya ga saling mendorong.Indonesia here we come!!! It's one of Westlife's favourite places to play a concert! Fan's are the craziest in the world! Bring it on!!!
Indonesia tonight. Can't wait. It's normally the highlight of the Asia tour. Crazy crazy fans!!!!
Indonesia welcome at airport as crazy as always ... Mental !
Lalu Westlife menenangkan suasana dengan What Makes a Man [1] [2] [3] dari album "Coast to Coast (2000)" dan Safe [1] [2] [3] dari album "Gravity (2010)". Di antara lagu, kembali mereka bergantian untuk mengingatkan penonton supaya mundur sedikit dan ga mendesak yang di depan.
But it's in our nature to try to get closer to our idols, right? Gue rasa penonton di depan juga ga murni saling mendorong. They're having fun, they're too excited, they forgot to watch their distance. Mereka terus bergerak, diperburuk dengan ruang yang sempit, ditambah dengan stamina yang sudah habis karena mengantri masuk stadium sejak siang harinya. Dan ga boleh bawa masuk minuman pula. Jadilah yang kurang tanggap mengantisipasi hal-hal ini pada tumbang.
Westlife melanjutkan dengan Home [1] [2] [3] dari album "Back Home (2007)". Lagu ini aslinya ditulis dan dipopulerkan oleh Michael Bublé. Setelah lagu selesai, Mark meminta satu panitia untuk naik ke atas panggung dan meminta penonton mendengarkan apa yang hendak disampaikan oleh si panitia.
Uh-oh. Not good.
Bener aja. Si panitia meminta penonton yang di kelas festival buat mundur dua langkah. Semuanya. Karena kalo ga pada mau mundur, Westlife akan menghentikan konser.
Mari, Pak, Bu, Mbak, Mas .. sini gue kasih gambarannya.
Kita mau disuruh mundur kemana lagi?? Terutama yang menempati danger zone di depan. Sampe ada cewek yang naik ke atas barikade tengah dan melempar protes keras ke arah panggung. Udah sama sekali ga ada jalan keluar. Akhirnya disuruh menyebar ke samping. Ke samping mana?? Seriously, guys. Yang di tengah udah mundur-mundur, sampe kita yang di barisan belakang pun mendadak jadi sulit bergerak. Satu baris lagi posisi gue pasti mentok ke box tempat operator sound system dan lighting. Ga mau sampe gue yang kejepit di sana dooooongg!!! Udah gitu dengan bodohnya, atau saking ga tau lagi mesti digimanain, kita semua yang di kelas festival disuruh duduk dulu. Yeeeee .. kalo suasananya lengang seperti waktu konser belom dimulai sih oke aja. Lah, sekarang? Berdiri aja sempit, mau duduk lagi? Kakinya mau dilipet di mana coba? Gue coba duduk ga bisa, cuma dapet jongkok setengah kaki. Er .. ya, begitulah .. Akhirnya gue berdiri lagi.
Beberapa penonton dari arah depan dengan susah payah mencari jalan keluar. Mereka udah basah kuyup oleh keringat dan mukanya pucat-pucat. Ada yang bilang, "Aduh, udah ga kuat lagi deh. Mau pindah ke tribun aja. Bisa ga ya? Lewat mana dong?" Kita yang di belakang juga udah ngomel-ngomel ga karuan. "Panitia goblok! Promotor tolol! Makanya jangan maruk jualan tiket festival! Mana sekuritinya?? Manaaa?? Itu kelas tribun masih kosong, atur dong sebagian buat pindah ke atas!!" Rugi, rugi deh, daripada Westlife beneran ga mau nyanyi lagi.
Panitia di atas panggung masih terus meminta penonton buat mundur ato minggir. Kesannya penonton festival keras kepala ga mau bergerak. Mungkin yang duduk di kelas tribun atau media atau siapapun yang ga berada di bawah sini berpikiran seperti itu. Coba, nyemplung lah ke festival dan rasakan sendiri situasinya. Tennis Indoor berkapasitas 4500 orang, dan denger-denger penonton yang memadati stadium sejumlah 6000 orang. Namanya over kapasitas, disuruh minggir kemana juga ga bakalan muat. Hmmmfff!! Di samping gue ada kameramen dan reporter TV One. Di belakang gue ada beberapa crew radio Oz. Tanyakanlah kepada mereka kita ngoceh apa aja di belakang.
Crew/staff Westlife pun masuk ke panggung dengan membawa beberapa kardus air minum dalam botol ukuran 600ml. Dilempar satu per satu ke arah penonton. Gue hargai pertolongannya, tapi .. kasian ya yang kena lempar botol, itu kan lumayan berat =D.
Di belakang Ema ada pasangan cewek orang Indonesia dan cowoknya orang bule. Nah si bule ini kocak lho. Begitu liat botol-botol minuman dilempar di depan, dia teriak dalam bahasa Indonesia, "Saya juga haus dooong!! Saya mau pingsan!!" Kita yang dari kesel sampe ngikik-ngikik dengernya. Terus Ema ngelanjutin teriak, "Saya mau minuman yang berwarna!!" Gue ikutan juga, "Saya minta Coca-Cola doooongg!! Ato Pocari, Pocari!!" Ga bakalan kedengeran sih, tapi lumayan lah daripada gondok karena konser terhenti cukup lama tanpa ada solusi.
Terus Westlife pun muncul kembali ke panggung. Mereka juga keliatannya nyoba bantuin cari cara buat ngurangi kepadatan massa. Dan akhirnya .. taraaaa .. disuruh pindah ke tribun!! Sambil berulangkali bilang kalo mereka itu cuma ga mau ada yang terluka. Gue rasa kalo ada kejadian kenapa-napa, Westlife juga ga mau sampe dituntut. Dah gitu, Nicky masih sempet-sempetnya merekam situasi ini dengan kamera sakunya. Halaaaah ..
Berbondong-bondong deh sebagian penonton naik ke tribun. See? Nurut kan? Kita bertiga sih karena sejak tadi memang udah mentok posisinya, masih bertahan sambil liat situasi. Ratusan penonton mulai memenuhi area tribun. Dan ternyata .. masih ga muat jugaaaa! Kyaaaaa!! Si cewek Indonesia pasangan bule itu sampe balik badan ke arah box operator sound system sambil menuding, "Mana panitianya? Kamu ya??" Terus menuding ke arah crew radio Oz, "Kamu panitianya bukan?" Langsung yang dituding geleng-geleng kepala, "Bukan, bukan saya!" Si cewek ga gentar, "Tapi kamu semua nih, yang pake kaos seragam, pasti kenal panitianya kan? Ngaku ga kalo kalian semua jualan tiket terlalu banyak? Ayo ngaku!" *lol*.
Gerakan penonton yang berjalan menaiki tribun pun ga luput dari sasaran kamera TV One di sebelah gue. Sementara karena diliat kelas festival masih penuh aja, kita masih tetap diancam dengan pemberhentian konser. Shit. Ga ketahan gue teriak minta refund ticket, "BALIKIN!! BALIKIN!!" Biarin deh Westlife batal konser, biar lagu Home beneran menjadi lagu penutup .. let me go hoooooome .. Beberapa orang, termasuk Ema juga ikutan, "BALIKIN!! BALIKIN!! BALIKIN!!". Jangan disangka gue suka jadi provokator ya. Tapi ini gila lhoo .. mereka ga liat apa kalo kita udah ngalah. Udah ada yang rela pindah ke tribun yang notabene harga tiketnya lebih murah, udah kejepit-jepit, masih juga diancam dan dipersalahkan?? Udah ga ada lagi yang bisa diperbuat. Di satu titik kerasa banget kalo kita semua tuh (baik yang di atas panggung dan yang di bawah panggung) udah bener-bener frustrasi. Sampe akhirnya entah siapa yang mulai, teriakan "INDONESIA!!" pun membahana berulang-ulang memenuhi stadium. Ini serasa lagi nonton pertandingan tenis Indonesia melawan Irlandia. Geram, tapi seru eyyyy.
Gue masih nyumpah-nyumpah, 20 menit terbuang begitu aja. Dan gue nengok ke arah kameramen TV One, "Panitia goblok!! Catet ya, Mas. CATET!" Si Mas Kameramen nunjuk ke arah lensa kameranya, "Udah kok, kita udah catet lewat kamera." Hahaha.
Akhirnya Westlife, melalui panitia, bilang mereka mau trial satu lagu sambil liat kondisi. Kalo kita-kita bisa tertib, konser akan diteruskan. Kalo ga, ya mereka pulang. Oceeeh! Dan My Love [1] [2] [3] dari album "Coast to Coast (2000)" pun mengalun.
Siapa yang bisa mengalahkan fans Indonesia dalam hal menyanyi bareng idola? Siapa?? Lepas dari tertib atau tidak, this was really a-w-e-s-o-m-e. I bet with all my heart, Westlife wouldn't want to leave us in the middle of this concert.
Setelah lagu ini, panggung kembali kosong selama beberapa saat. Ngkali di belakang sana Westlife dan panitia lagi ngadain voting, mau terus ato cukup sudah.
And .. we had joy, we had fun .. on and off. Pastinya .. lanjut terus, Mang! Seasons in the Sun [1] [2] [3] dari album "Westlife (1999)" dilempar. Lagu ini kalo ditelurusi sejarahnya sudah terkenal sejak jamannya ortu gue. Dan gue yang biasanya kalem (kaya lembu) kalo nonton konser, masih menyimpan sedikit dendam gara-gara pemogokan sementara tadi .. jadi begitu Kian mulai nyanyi, gue teriakin, "KIAAAAAN!!!", sampe penonton yang di depan gue nengok ke gue sambil senyum-senyum. Terus, "NICCKKKYYY!!" Terus, "SHANEEEE!!!" Terus, "MAAARKKKK, I LOVE YOUUUU!!!" Sambil ditingkahi sahutan ribut ala Indian. Heh. Pecahkan saja gelasnya sekalian biar ramai.
(For the record, sebenernya Shane-lah andalan gue. But anyway. It did sound so good to shout that "I love you" after Mark's name).
Paduan suara nasional berlanjut mengikuti You Raise Me Up [1] [2] [3] dari album "Face to Face (2005)". Awalnya lagu ini diciptakan dalam bentuk instrumentalia dengan ciri musik tradisional Irlandia, lalu disadur dan terkenal baik sebagai lagu gospel, maupun pop ballad. Amazing. Sumpah gue terharu. It was so cool. And the choir was so surreal.
Lalu Westlife memperkenalkan I'm Already There [1] [2] [3] [4] dari album "Back Home (2007)". Lagu ini aslinya ditulis dan dipopulerkan oleh kelompok band asal Amerika, Lonestar, yang menceritakan kerinduan seorang pria terhadap anak istrinya. Ini lagu bagus banget, liriknya menyentuh. Sayang gue ga apal. Shane's vocal was great at this piece. I'm already there, take a look around .. I'm the sunshine in your hair .. I'm the shadow on the ground .. I'm the whisper in the wind .. I'm your imaginary friend .. And I know I'm in your prayers .. Oh I'm already there .. and I'm meltiiiiingggg ..
Dilanjutkan dengan I Will Reach You [1] [2] dari album "Gravity (2010)". Psst. Did you know that Mark was one of the writers? Pantesan canggih ya nyanyinya.
Dan satu lagu yang ga boleh ketinggalan di setiap konser Westlife, lagu kebangsaan mereka .. admit it, who couldn't identify Flying Without Wings [1] [2] from album "Westlife (1999)"? Nicky membawa bendera Irlandia ke atas panggung, dan dia sibuk merekam penonton dengan kameranya. Raaa .. Nicky .. stop recording and start singing, will ya? Mengingat sebelumnya Nicky bilang ke penonton kalo dia mau upload video yang dia ambil malam ini, dan kita diminta buat follow official twitternya Westlife .. Ema nyeletuk, "Nicky bawa BB ya? Boleh bagi PIN-nya gaaaa?" Wakaaakakakak. Needless to say, semua penonton nyanyi dari awal sampe akhir, termasuk si cowok bule kocak yang nyaris pingsan tadi itu. Best fans in the world, yeaaaahh!
Selesai lagu ini, Westlife pamit. Lho kok, lho kok? Gue lirik jam, udah hampir jam 10 sih. Tapi ga rela kalo konser udahan. Pasti ada encore. Pasti. Dua lagu lagi. Gue ga tau kenapa, feeling gue semalaman itu hampir semua terbukti. Dan gue masih nunggu kemunculan lagu-lagu favorit gue .. yang rasanya ga mungkin ga dinyanyiin ..
Westlife muncul lagi dengan mengenakan jas formal, membawakan What About Now [1] [2] [3] [4] dari album "Where We Are (2009)". Lagu ini dipopulerkan oleh kelompok band Daughtry - dengan pentolannya Chris Daughtry yang merupakan jebolan American Idol Season 5. Yay. One down.
Disusul Uptown Girl [1] [2] [3] dari album "World of Our Own (2001)", lagu yang aslinya ditulis dan dipopulerkan oleh Billy Joel, tapi Westlife yang membuatnya tambah meledak dan menjangkau lompatan generasi. Gayanya Westlife kalo nyanyi lagu ini selalu lucu. Two down.
(Another Mat's favorite. So he got the opening song and the closing song).
Akhirnya konser beneran berakhir. Jam 10 malam. That's it. Is that it?? 13 lagu keliatannya terlalu singkat buat sebuah konser. Ema membandingkan dengan konser lain yang menampilkan 28 lagu. But yeah. Sempet curiga juga, karena waktu di awal konser katanya ini akan memakan waktu dua jam. Lah, tadi kepotong 20 menit .. ga diganti ya?
Not until later I knew they cancelled 5 songs from the list:
Beautiful Tonight [1] [2] dari album "Gravity (2010)".
Viva La Vida [1] [2] yang dipopulerkan oleh kelompok band Coldplay.
Only Girl (In the World) yang dipopulerkan oleh Rihanna
Time of My Life / Bad Romance yang dipopulerkan oleh The Black Eyed Peas and Lady Gaga.
Beautiful Tonight? Mereka membatalkan lagu Beautiful Tonight??? NOOOOOOO!!!
Lewat BBM:
Gue: You're right. It should be a longer concert. They cancelled 5 songs. And one of the songs, is my favourite =(.
Ema: Mestinya gue minta balikin duit gue.
Buat kita, 5 lagu itu sangat berharga.
Belum lagi ditambah ngebaca pemberitaan media yang menyudutkan penonton di kelas festival. Plus tuduhan-tuduhan ga lucu lainnya, yang gue yakin banget berasal dari orang-orang yang ga ikutan nonton konser. Tapi ada beberapa pula komentar pedas yang datang dari penonton kelas tribun.
So I put this on my Facebook status right away:
From my point of view, who stood at the back of festival class amoung thousands, the 20-minute chaos happened was not our fault, nor was Westlife's fault. It was the promoter's fault. So, people sitting at tribune class, who got most of the tickets free of charge, who didn't know the exact situation, STOP JUDGING US!!!
Penonton/fans Indonesia memang terkenal ganas, dan kadang-kadang ada yang ga berpikir panjang. Tapi yang terjadi di Tennis Indoor Senayan malam itu bukanlah dipicu oleh kelakuan barbar dari penonton. Semuanya terjadi karena sikon yang memang sudah ga memadai sejak awal. Kurang kontrol, kurang pengamanan, kurang antisipasi, kurang tanggap. Bzzzzttt!
Tweets dari Westlife berbunyi:
@nickybyrneoffic
Video from show,Which we had to stop for 30mins tonite due to overcrowding, Scary but everyone ok we're informed.. http://twitvid.com/KRCBBWe had to stop our show in Indonesia for 30 min for the safety of out fans. We feared some one would die. Thankfully no one did.
Westlife will never give up on our Indonesia fans. Sorry the concert was dangerous. We will come back. Thank you for all your love. Xxx
Sorry Indonesia fans for what happened. We couldn't perform the medley for safety reasons. Next time we will make sure it dose not happen xx
The the fans in Jakarta,miss u already you guys were so amazing and full of energy.Don't worry we will always love you,big kiss xxxxx
(after he thanked all countries for the tour, except Indonesia, and one fan sent a protest to him) Haha Jakarta Indonesia u deserve a massive THANK YOU too!! I typed it out but must have deleted by mistake,you guys were awesome as usual! XLove to all the Indonesian fans .. Thankyou and see u next time!!
Untuk semua pengunjung#westlifeJKT, kami mohon maaf atas segala kesalahan yg terjadi dan semua ketidak nyamanan selama konser@WestlifeIndo
Sekali lagi kami mohon maaf atas kekecewaan yang dirasakan penonton#westlifeJKT kami harap dapat memeberikan lebih baik untuk nantinya
Epic drama. Epic evening. Epic Westlife!! Ga sia-sia dulu gue sampe berbusa-busa membela Westlife yang disebut hanya sebagai boyband yang jual tampang. Yang di konser pertamanya nyanyi masih pada fals sana-sini. Yang disangka ga bakalan bertahan lama karena cuma ngikutin trend boyband semata. You see, it's been 12 years since they launched their first album. Sewaktu gue mengutarakan mau nonton konser "Gravity" pun, satu dua temen gue masih membelalakkan matanya, "Ya ampun, Jul! Westlife?? Masih??"
Yeap. Pembelaan gue singkat aja. "They're not just a boyband anymore. They're already beyond that". Dan seperti itulah yang gue liat. Mereka sudah dewasa, vokalnya sangat mantap, gayanya classy, lagu-lagunya everlasting. And they still care for us, their fans.
Sopir taksi yang mengantar kita bertiga pulang sempat bertanya, "Westlife itu, yang disuka karena apanya? Tampangnya? Suaranya? Lagunya?". Jawaban kita sama, "Ya tampangnya, ya suaranya, ya lagunya. Semuanya."
You lads rock! Totally! I miss y'all already too.
After begging, pushing, forcing, bombarding Ema through Blogger and Facebook, her review's finally up on her blog .. here.
9 comments:
ugh-ohh. u said it all. I dont have to write anything else anymore.
Satu hal yg gue masih enggak mudeng. Kenapa sih semua bilang penonton dorong-dorongan?. I dont think anyone pushed anyone. To me, it's just people jumping an his very own spot and that happened in a very packed place.
I still want to read your p.o.v. on the concert. Surely you have lots to write, I'm sure it will be different than mine.
ooo ... that's the chaos you write about in the facebook ... besoknya stlh konser gw denger konser distop semtr itu dibicarain di jakfm .. thank God the 3 of you are ok ..
emang pada dasarnya kliatan promotor yg kurang sigap n unprof , plus obviously they do sell much more than the capacity of the building... well, something to be noted from this specific promotor ..
i like you put the tweets from WL personel... come to my surprise they are not very bitter about it.
yup, i agree , Jul, 5 songs being cut off is too much ..
We're upset, but we're absolutely ok. We still managed to threw curses and jokes during the chaos instead of fainted. We had strategies *lol*.
One of the things that I love about Westlife, they really care about the safety of their fans. I noticed it since they held their 2nd concert. They relentlessly asked the people not to push forward. And in this concert, it's no different. It's a shame that the warning came firstly from Nicky instead of the promoter/securitiy. Mark was reportedly pretty upset with the situation, it showed on his face while he was singing on the stage. Shane didn't tweet much about the Jakarta concert, it showed he was not too happy too.
And I have a good guess the idea to move people to tribune class came from Westlife, because it happened after they're back to the stage and discussed with the promoter.
O well. I hope they will come back soon.
ema, i'm waiting for your point of experiences bout Westlife concert, please share it ...
Ya ya .. U put more pressure .. I have been starring at my laptop for hours last night, didn't think I sld add more as Julia has said it all... So, I changed the template instead. Haha.
Lo kan baru pertama kali nonton Westlife, bukan fans lagi. Baru pertama kali nemenin Monita, yang juga baru pertama kali nonton konser. Belum tau lagu-lagu Gravity pula. I don't believe you have nothing else to share =p.
I'm at Festival too so i know what happened in there. Two thumps up for this drama. I love it ^^ jd kangen pngen kmbali ke tgl 5 oktober lg ~.~
@anon
Hi there. Yeeeaaa. The reason I wrote it all down, despite the drama, it was a moment worthed every words. I'm still in the state of euphoria, craving for a Westlife Revisit.
Thank you for visiting Litterzone. Do come back.
Post a Comment